Pada kali ini saya akan memposting tentang keadilan di era reformasi
Makna keadilan dan peranannya dalam kehidupan
Keadilan dapat diartikan sebagai tindakan yang tidak sewenang-wenang dan berdasarkan kaidah hukum, yaitu tidak memihak dan memperlakukan sama setiap orang serta memberikan apa yang menjadi haknya secara profosional.( idem )
Pelaksanaan jaminan keadilan dalam kehidupan menyangkut aspek pembangnan di segala bidang, adapun yang perlu dikaji adalah aspek kehidupan sebagai berikut:
1. Bidang hukum
Menjamin keadilan di bidang hukum adalah upaya memberikan rasa tanggung jawab, disiplin, tertib dan taat hukum. Adapun untuk menciptakan rasa keadilan tersebut adalah melalui jalan
a. penegakkan hukum (peradilan) secara mudah, murah, dan cepat
b. pembangunan masyaraka hukum (sosialisasi hukum di masyarakat), dan
c. pemberantasan KKN(korupsi, kolusi dan nepotisme) dalam semua aspek kehidupan. (hal 55)
2. Bidang ekonomi
Jaminan keadilan dalam bidang ekonomi adalah mengupayakan adanya kegiatan ekonomi kerakyatan, seperti koprasi, kelompok tani, dan kelompok pengrajin yang bergerak dibidang usaha kecil dan menengah. ( hal 56 )
3. Bidang pendidikan
Pendidikan sebagai bagian tujuan dari negara, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi hak setiap warga negara. untuk itu perlu adanya subsidi bagi yang kurang mampu dalam bentuk beasiswa.
4. Bidang kesehatan
Menjalin keadilan dalam bidang kasehatan adalah memberikan peleyanan kepada masyarakat luas secara mudah dan murah. Hal ini karena kesehatan dirasa begitu mahal bila menyangkut pengobatan dan pelayanan rumah sakit.
dan intinnya keadilan di era reformasi ini sangat kurang karena tidak memiliki jaman sekarang nilai nilai pacasila mulai dihilangkan.
Penerapan Pancasila di negara kita, hanya terjadi pada masa pemerintahan Soeharto. Saat itu hampir setiap institusi pendidikan maupun pemerintah, harus mengerti tentang Pancasila. Bukan hanya sila saja yang harus dimengerti, melainkan makna yang terkandung juga harus paham dan kemudian diamalkan. Bahkan jika kita tidak hafal apa butir Pancasila yang terkandung di dalamnya, maka semuanya akan dipersulit. Contoh kecilnya terlihat pada anak-anak Sekolah Dasar yang tidak dapat menghafal Pancasila secara benar—terutama sila-silanya—maka akan diperlama untuk pulang kerumah. Kemudian Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang di dalamnya termasuk juga guru, maka akan dipersulit tentang kenaikan pangkatnya. Sampai hal seperti itu zaman Soeharto menerapkan Pancasila terhadap warga negaranya.
Akan tetapi sampai saat ini, dalam keseharian hidup masyarakat Indonesia penerapan Ideologi Pancasila tak jelas kemana arah dan tujuannya. Tidak relevannya antara tujuan dan implementasi nilai Pancasila terlihat pada permasalahan yang kian marak di Indonesia. Contohnya intoleransi beragama, ketidakdilan dalam kehidupan sosial masyarakat, tidak teraturnya hukum yang menjadi tata tertib kehidupan bernegara, dan lain sebagainya.
Masyarakat juga melihat Pancasila hanyalah sebagai teks biasa yang tidak mengandung arti, mungkin tidak ada efek untuk dirinya. Padahal setiap sila yang terkandung, memiliki bermacam makna yang baik untuk bangsa. Jangankan tentang beragama, tata cara kehidupan bernegara juga diatur di dalamnya. Oleh karena itu, Pancasila harus dijadikan suatu cerminan untuk menelaah persoalan bangsa yang kian silang sengkarut. Kita juga perlu menilik ulang pemahaman Pancasila menyesuaikan tujuan dari para perumusnya.
Sebagai penerus bangsa, seharusnya itulah yang menjadi tugas kita saat ini. Menerapkan Pancasila adalah kewajiban yang harus diamalkan pada kehidupan sehari-hari, bukan hanya diutarakan, namun juga untuk dipraktekkan. Keberhasilan suatu ideologi suatu bangsa dapat terlihat, ketika masyarakat di dalamnya menerapkan apa yang menjadi kewajiban bersama menjaga tatanan kehidupan yang harmonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar